Rumah dijual atau tidak, pemilikan itu menurut kadar peratusan hak masing masing ahli waris.
Semoga bermanfaat.
Rumah dijual atau tidak, pemilikan itu menurut kadar peratusan hak masing masing ahli waris.
Semoga bermanfaat.
Ibnul Qayyim telah sampaikan dari beberapa ahli ilmuwan kata-kata mereka:
Kaum lelaki lebih prihatin ke atas anak-anak perempuan dari kaum wanita, dan tidak setanding keprihatinan seorang lelaki ke atas anak perempuannya dan keprihatinan ibu sampai bila-bila, dan berapakah dari kalangan ibu yang membantu anak perempuannya dalam apa yang diinginkannya dan membawa kelemahan akalnya dan cepatnya terkhayal dan kelemahan cemburu dalam tabiatnya yang berbeza dari seorang ayah, dan dari makna ini dan lainnya, syarak telah menetapkan bahawa yang menikahkan anak perempuan adalah ayahnya tanpa ibunya dan tidak dijadikan kepada ibunya kuasa atas pasangannya (suami (bapa)/anak perempuan?) sama sekali, dan tidak pula atas hartanya.
Zaadul Ma'aad: Juz 5 hlm 474
«من علامات العِلْم النافع؛ أنه يدل صاحبه عَلَى الهرب من الدُّنْيَا، وأعظمها الرياسة والشهرة والمدح.
وإن صاحب العِلْم النافع لا يدعي العِلْم ولا يفخر به عَلَى أحد، ولا ينسب غيره إِلَى الجهل إلا من خالف السنة وأهلها».
"Diantara tanda ilmu yang bermanfaat, bahwa ilmu itu membawa pemiliknya untuk menjauhi dunia, yang terbesar adalah "kepemimpinan, popularitas dan sanjungan", dan sesungguhnya pemilik ilmu yang bermanfaat itu tidak akan mengakui dirinya berilmu, tidak berbangga dengannya diatas yang lain, dan tidak menisbatkan kejahilan kepada orang lain, kecuali yang menyelisihi sunnah dan ahlussunah."
Majmu' Ar-Rasaail : 3/13
Memberi maaf itu tidak akan menjadi kebaikan kecuali bila terdapat padanya kebaikan.
Sehingga apabila ada seseorang yang berbuat keburukan kepadamu, dan dia sangat dikenal suka berbuat keburukan, berbuat aniaya, dan berbuat kezaliman terhadap hamba-hamba Allah; maka di saat itu yang paling utama bagimu adalah tidak memberikan maaf untuknya !!
Maka pastinya "Alam Kehidupan Rumahtangga" ada cabarannya untuk kedua-dua suami isteri menyesuaikan dan memadankan diri untuk hidup aman bahagia.
Semakin banyak ilmunya yang diamalkan, semakin banyak pula ilmunya yang bermanfa’at.
Sehingga bukanlah syarat bermanfa’atnya ilmu seseorang; DIA HARUS DIIKUTI OLEH BANYAK ORANG… Oleh karenanya, ada seorang Nabi yang TANPA pengikut sama sekali, dan itu bukan berarti ilmu NABI tersebut tidak bermanfa’at.
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam- pernah bersabda:
عُرِضَتْ عَلَيَّ الْأُمَمُ، فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ وَمَعَهُ الرُّهَيْطُ، وَالنَّبِيَّ وَمَعَهُ الرَّجُلُ وَالرَّجُلَانِ، وَالنَّبِيَّ لَيْسَ مَعَهُ أَحَدٌ
“Telah diperlihatkan kepadaku umat-umat, maka ada seorang Nabi dan yang ikut bersamanya satu kelompok kecil, ada seorang Nabi dan yang ikut bersamanya (hanya) SATU DUA orang, dan ada juga seorang Nabi (tapi) TIDAK bersamanya seorang pengikutpun“. [HR. Bukhori: 5752, dan Muslim: 374]
———–
Intinya: Janganlah risau jika hanya ada sedikit orang yang mendengar Anda, tetaplah berpegang-teguh dengan KEBENARAN dan terapkanlah dalam hidup Anda… Dengan begitu Ilmu Anda menjadi bermanfa’at.
Dari sini kita juga bisa memahami, bahwa manfa’atnya Ilmu seseorang bisa untuk dirinya sendiri, dan bisa juga untuk orang lain… wallohu a’lam.
Ini pemahaman yang kurang. Karena akhlaq yang baik itu berlaku dalam muamalah dengan manusia dan juga berlaku dalam muamalah dengan Allah yang Maha Pencipta.
Adapun akhlaq yang baik dalam bermuamalah dengan Allah mencakup tiga perkara:
تلقي أخبار الله بالتصديق وتلقي أحكامه بالتنفيذ والتطبيق وتلقي أقداره بالصبر والرضا
"Menerima berita-berita dari Allah dengan tashdiq (membenarkannya), menerima hukum-hukum Allah dengan mengamalkannya, menerima ketentuan taqdir Allah dengan sabar dan ridho." (Makarimul Akhlaq hal. 16)
(Dinukilkan)
Hal ini telah diingatkan oleh Allah di dalam firman-Nya:
"Dan Tuhanmu telah mewasiatkan agar kamu jangan menghambakan diri kepada selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orangtuamu. Apabila salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu maka jangan sekali-kali engkau ucapkan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."