Hikmah dan Pelajaran Dari Doa Lailatul Qodr
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha berkata,
“Wahai Rasulullah, doa apakah yang aku baca apabila aku mendapati lailatul qadr? Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: Engkau mengucapkan,
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
‘Allahumma innaka ‘Afuwwun tuhibbul ’afwa fa’fu anniy’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi mencintai pemaafan, maafkanlah aku).” [HR. Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah, Ash-Shahihah: 3337]
Beberapa Pelajaran
1. Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu'anha, istri tercinta Nabi shallallaahu'alaihi wa sallam di dunia dan di surga, seorang wanita yang cerdas dan mendalam ilmunya pun masih bertanya kepada Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam tentang lafaz doa yang dianjurkan, dari sini kita bisa memetik pelajaran:
➡ Lafaz dzikir dan doa yang terbaik adalah mengikuti petunjuk Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam, dan tidak boleh menciptakan wirid dzikir dan doa sendiri yang dibaca secara rutin.
➡ Hamba selalu butuh untuk berdoa kepada Allah 'azza wa jalla, setinggi apa pun derajatnya dan sebanyak apa pun amalannya, hamba selalu butuh kepada Allah 'azza wa jalla untuk meraih kebaikan dunia dan akhirat.
➡ Memohon pemaafan dan ampunan terhadap dosa adalah termasuk doa yang terbaik, karena Nabi shallallaahu'alaihi wa sallam tentu akan memberikan pengajaran yang terbaik kepada istri beliau yang tercinta, dan karena mendapatkan rahmat dan ampunan Allah adalah sebab seorang hamba selamat dari azab dan masuk surga.
2. Mengapa dianjurkan memohon ampun di saat kita memperbanyak ibadah di malam al-qodr?
➡ Karena pada hakikatnya ibadah-ibadah yang kita lakukan masih sangat kurang, baik secara kuantitas apalagi kualitasnya.
➡ Karena syukur kita atas kenikmatan yang Allah berikan juga sangat kurang. Sementara dosa-dosa kita sangat banyak. Dan nikmat yang Allah berikan tidak sanggup kita hitung.
➡ Agar kita menyadari bahwa kita adalah hamba yang tidak patut dipuji, kita adalah hamba yang penuh dengan kekurangan. Kita membutuhkan ampunan Allah.
➡ Agar kita pun selamat dari penyakit riya' ketika beribadah dan penyakit ujub dan sombong setelah beribadah.
3. Diantara adab berdoa adalah memuji Allah, bertawassul dengan nama dan sifat-Nya, dan dalam hadits yang lain juga dianjurkan bersholawat kepada Nabi shallallaahu'alaihi wa sallam.
4. Diantara nama Allah yang mulia adalah Al-'Afuww (العفو) maknanya adalah yang Maha Pemaaf, yang memaafkan dan menghapus dosa hamba.
5. Diantara sifat Allah 'azza wa jalla yang agung adalah mencintai pemaafan, oleh karena itu Allah 'azza wa jalla mencintai hamba-hamba yang suka memberi maaf.
Perhatian
1. Terdapat lafaz yang dha’if pada doa ini, yaitu tambahan lafaz Kariimun [كريم] setelah ‘Afuwwun [عفو] yang terdapat dalam Sunan At-Tirmidzi (Lihat Silsilah Al-Ahaadits Ash-Shahihah, 7/1011). Walau Al-Kariim termasuk nama Allah ta'ala, namun tidak ditetapkan dengan hadits Ini, tapi dengan dalil yang lain.
2. Membaca Doa Lailatul Qodr maupun doa lainnya secara berjama'ah setelah sholat termasuk mengada-ada dalam agama,
الدعاء الجماعي بعد الصلاة بدعة لا أصل له في الشرع
"Doa berjama'ah setelah sholat adalah bid'ah, tidak ada asalnya dalam syari'at." [Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 2/241]
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.