Tuesday, 16 February 2021

Doa untuk mereka yang menziarahi kita

Orang yang pernah menziarahi kita, masuk ke rumah tempat tinggal kita, daripada kalangan yang beriman, selayaknya mendapatkan doa kita ini. Doa Nabi Nūh 'alayhissalām yang Allah ajarkan kepada kita dalam al-Quran. 

Kesimpulan Imam Ibn Kathīr setelah membawakan tafsiran sebahagian ulama', ia doa yang baik untuk diamalkan.







Monday, 25 January 2021

Kisah berpengajaran yang amat menyedarkan

Kisah berpengajaran yang amat menyedarkan bagi setiap yang masih mencari ilmu apatah lagi yang baru memulainya.

Kisah hidup al-Imam al-Kisā-ī rahimahullāh (119-189H).

Wednesday, 13 January 2021

Ucapan yang Paling Dibenci Allah

"Kubur aku, aku jawab, kubur kau, kau jawab, jangan suka jaga tepi kain orang" bila ditegur atau diberi nasihat, apakah semakna dengan nukilan ini? Fikir-fikirkan dan waspada kita daripada ucapan yang mengundang Kemurkaan Allah.

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,⁣

إن أبغض الكلام إلى الله أن يقول الرجل للرجل: اتق الله، فيقول: عليك بنفسك⁣

”Kalimat yang paling Allah benci, seseorang menasehati temannya, ’Bertaqwalah kepada Allah’, namun dia menjawab: ’Urus saja dirimu sendiri.”⁣

⁣(HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman, 1/359, an-Nasai dalam Amal al-Yaum wa al-Lailah, 849, dan dishahihkan al-Albani dalam as-Shahihah, no. 2598).⁣

Dibenci karena sikap ini termasuk bentuk kesombongan dan menyakiti perasaan orang yang mengajak dirinya untuk berbuat baik.⁣

Tuesday, 12 January 2021

Inilah Akibat Baik Dari Sabar dan Ridho Ketika Diuji

Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman :

مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۗ وَمَن يُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ يَهۡدِ قَلۡبَهُۥۚ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٞ

“Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Qs. At-Taghabun: 11)

Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan ayat diatas :

ﻭﻣﻦ ﺃﺻﺎﺑﺘﻪ ﻣﺼﻴﺒﺔ ﻓﻌﻠﻢ ﺃﻧﻬﺎ ﺑﻘﻀﺎء اﻟﻠﻪ ﻭﻗﺪﺭﻩ، ﻓﺼﺒﺮ ﻭاﺣﺘﺴﺐ ﻭاﺳﺘﺴﻠﻢ ﻟﻘﻀﺎء اﻟﻠﻪ، ﻫﺪﻯ اﻟﻠﻪ ﻗﻠﺒﻪ، ﻭﻋﻮﺿﻪ ﻋﻤﺎ ﻓﺎﺗﻪ ﻣﻦ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻫﺪﻯ ﻓﻲ ﻗﻠﺒﻪ، ﻭﻳﻘﻴﻨﺎ ﺻﺎﺩﻗﺎ، ﻭﻗﺪ ﻳﺨﻠﻒ ﻋﻠﻴﻪ ﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﺃﺧﺬ ﻣﻨﻪ، ﺃﻭ ﺧﻴﺮا ﻣﻨﻪ

“Siapa yang tertimpa musibah, kemudian ia meyakini bahwa itu berasal dari ketentuan dan takdir Allah; lantas ia bersabar, berihtisab (mengharap pahala dari Allah), dan menyerahkan semuanya kepada takdir Allah, niscaya Allah akan memberi kalbunya hidayah.

Demikian pula Allah akan mengganti apa yang hilang dari perkara dunianya dengan memberi kalbunya petunjuk dan keyakinan yang jujur. Bahkan, terkadang atau seringkali Allah menganugerahi ganti yang serupa atau lebih baik.”

Tafsir Al-Qur’an al-‘Azhim 8/137

Wednesday, 23 December 2020

Hukum Allah menurut Faraid

Kalau isteri memang ada sumbangan 50%, atau 30% atau 25% malah lebih daripada suami, 70% misalnya, bukan sekadar "nama bersama", bila kematian suami berlaku, peratusan yang isteri sumbang itu, milik si isteri. Bakinya dibahagi menurut Faraid dan ada bahagian isteri, 1/4 jika suami tiada anak atau 1/8 jika ada anak.

Rumah dijual atau tidak, pemilikan itu menurut kadar peratusan hak masing masing ahli waris.

Semoga bermanfaat.



Thursday, 3 December 2020

Kaum lelaki lebih prihatin ke atas anak-anak perempuan dari kaum wanita

Karya agung Ibnul Qayyim di dalam makna “al Ghairah (keprihatinan)”:

Ibnul Qayyim telah sampaikan dari beberapa ahli ilmuwan kata-kata mereka:

Kaum lelaki lebih prihatin ke atas anak-anak perempuan dari kaum wanita, dan tidak setanding keprihatinan seorang lelaki ke atas anak perempuannya dan keprihatinan ibu sampai bila-bila, dan berapakah dari kalangan ibu yang membantu anak perempuannya dalam apa yang diinginkannya dan membawa kelemahan akalnya dan cepatnya terkhayal dan kelemahan cemburu dalam tabiatnya yang berbeza dari seorang ayah, dan dari makna ini dan lainnya, syarak telah menetapkan bahawa yang menikahkan anak perempuan adalah ayahnya tanpa ibunya dan tidak dijadikan kepada ibunya kuasa atas pasangannya (suami (bapa)/anak perempuan?) sama sekali, dan tidak pula atas hartanya.

Zaadul Ma'aad: Juz 5 hlm 474



Saturday, 28 November 2020

Tanda Ilmu Yang Bermanfaat

Al-Hafidz Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata : 

«من علامات العِلْم النافع؛ أنه يدل صاحبه عَلَى الهرب من الدُّنْيَا، وأعظمها الرياسة والشهرة والمدح. 

وإن صاحب العِلْم النافع لا يدعي العِلْم ولا يفخر به عَلَى أحد، ولا ينسب غيره إِلَى الجهل إلا من خالف السنة وأهلها».

"Diantara tanda ilmu yang bermanfaat, bahwa ilmu itu membawa pemiliknya untuk menjauhi dunia, yang terbesar adalah "kepemimpinan, popularitas dan sanjungan", dan sesungguhnya pemilik ilmu yang bermanfaat itu tidak akan mengakui dirinya berilmu, tidak berbangga dengannya diatas yang lain, dan tidak menisbatkan kejahilan kepada orang lain, kecuali yang menyelisihi sunnah dan ahlussunah."

Majmu' Ar-Rasaail : 3/13

Tuesday, 3 November 2020

Kapan Saat Yang Tepat Untuk Memberi Maaf Dari Orang Yang Bersalah

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu ta’ala mengatakan :

Memberi maaf itu tidak akan menjadi kebaikan kecuali bila terdapat padanya kebaikan.

Sehingga apabila ada seseorang yang berbuat keburukan kepadamu, dan dia sangat dikenal suka berbuat keburukan, berbuat aniaya, dan berbuat kezaliman terhadap hamba-hamba Allah; maka di saat itu yang paling utama bagimu adalah tidak memberikan maaf untuknya !! 

Wednesday, 28 October 2020

Menjauhi Ahli Bid'ah (Terutamanya Dalam Hal Aqidah) & Berwaspada Daripada Mereka

Suatu perkongsian untuk menyedarkan diri kita para penuntut ilmu dan terutamanya para pendakwah ke arah penghayatan Sunnah, agar kita sentiasa jadikan panduan 'ulama besar khususnya Salafussolih sebagai pedoman dan panduan. Waspada kita daripada terjerumus ke dalam sikap keAKUan keKITAan, lupa diri dan kedudukan kita sebenarnya di mana berbanding 'ulama dengan rasa "aku mampu, aku sudah biasa, aku tahu apa aku buat, aku berpengalaman, aku ahlinya, aku cukup ilmu, akulah orangnya...aku...aku."

Saturday, 10 October 2020

Panduan Nabi Menjamin Kerukunan Rumahtangga

Rumahtangga menghimpun dan menyatukan 2 insan berlainan (lelaki dan perempuan) daripada "2 bumbung" yang berlainan, yang melalui 2 perjalanan hidup yang berasingan, dibesarkan, bergaul dan bercampur dengan 2 suasana latar belakang kehidupan di dalam rumah dan sekitaran pendidikan yang berbeza, apatah lagi kalau dari dua bangsa, adat resam yang berlainan.

Maka pastinya "Alam Kehidupan Rumahtangga" ada cabarannya untuk kedua-dua suami isteri menyesuaikan dan memadankan diri untuk hidup aman bahagia.